Koperasi Diberikan Peran Utama dalam Program Makan Bergizi Gratis Liputan6.com, Jakarta – Delapan hari menjabat sebagai Menteri Koperasi pada Kabinet Merah Putih, Budi Arie Setiadi menerima kunjungan audiensi dari Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari, Frans Meroga Panggabean. Dalam kunjungan yang berlangsung pada Selasa, 29 Oktober 2024 bertempat di Kantor Kementerian Koperasi Republik Indonesia tersebut dihadiri pula oleh jajaran pengurus, pengawas dan pengelola KSP Nasari. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Koperasi saling bertukar pikiran dengan Ketua KSP Nasari, terutama tentang diperlukan strategi pendidikan dan pembudayaan koperasi yaitu dengan menekankan pentingnya strategi promosi dan pendidikan dalam mengembangkan koperasi. Integrasi dengan program gizi nasional. Selain itu penerapan peraturan pemerintah yang efektif menciptakan lingkungan yang mendukung dan pengenalan koperasi dalam pendidikan mempersiapkan generasi muda untuk berperan aktif, memastikan kelangsungan dan pertumbuhan koperasi di masa depan. Dalam kaitannya integrasi dengan program gizi Nasional, Budi Arie menyampaikan bahwa koperasi akan diberikan peran utama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pentingnya kesehatan dan pendidikan generasi muda sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. “Jika kita tidak memberi perhatian lebih pada gizi dan pendidikan anak-anak kita sekarang, kita akan menghadapi generasi yang lemah di masa depan,” jelas Budi Arie. “Sewaktu retreat kemarin di Magelang pun kami telah mendapatkan penjelasan dari Presiden bahwa program Makan Bergizi Gratis harus menjadikan koperasi sebagai pelaku utamanya,” tambah Budi Arie lagi. Fondasi Ekonomi Koperasi di Indonesia, tidak hanya berfungsi sebagai alat penciptaan bisnis, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun fondasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam survei yang dilakukan oleh Bank Dunia, lebih dari 72% dari populasi usia produktif di Indonesia, telah mendapatkan akses ke layanan keuangan melalui koperasi. Hal ini menegaskan bahwa koperasi adalah instrumen penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan. Selain itu salah satu topik pembahasan dalam audiensi adalah rendahnya partisipasi generasi muda, khususnya Gen Y dan Z, dalam koperasi di Indonesia. “Kita perlu pendekatan yang lebih modern untuk menjadikan koperasi sebagai pilihan utama bagi generasi muda yang penuh semangat inovatif. “Tantangan ini harus dijawab dengan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai manfaat koperasi serta menawarkan program-program yang relevan dengan kebutuhan dan minat generasi muda,” ujar Frans. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan peluang baru yang lebih luas dalam bidang ekonomi digital, inovasi, dan kreativitas, sehingga Indonesia dapat memainkan peran lebih aktif dalam perdagangan internasional dan memperkuat posisinya di kancah global. Dukung Prioritas Program 100 Hari Kerja Kabinet Frans Meroga Panggabean yang juga penulis buku The Prabowo Mind, mendukung prioritas program 100 hari kerja kabinet merah putih khususnya kementerian koperasi dalam digitalisasi koperasi. Digitalisasi koperasi memungkinkan koperasi menjadi modern dan diakui setara dengan lembaga-lembaga lainnya yang sudah maju dan mampu merekrut kaum milenial. “Karena hal ini memang telah menjadi pemikiran pelaku koperasi dan telah dituangkan dalam buku The Prabowo Mind,” tutup Frans.
Menteri Budi Arie Dukung Pembentukan Bank Digital Berbasis Koperasi
Menteri Budi Arie Dukung Pembentukan Bank Digital Berbasis Koperasi TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pada awal menjabat dalam Kabinet Merah Putih, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menerima kunjungan dari Ketua Koperasi Simpan Pinjam Nasari (KSP Nasari) Frans Meroga Panggabean. Audensi ilakukan pada Selasa (29/10/2024) di kantor Kementerian Koperasi Republik Indonesia dihadiri oleh jajaran pengurus serta pengelola KSP Nasari. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Koperasi saling bertukar pikiran dengan Ketua KSP Nasari. Ditegaskan bahwa koperasi memiliki peran yang penting dalarn perekonomian nasional dan telah melalui berbagai transformasi seiring dengan perkembangan sosial dan ekonomi. Menteri Budi Arie pun sepakat untuk periode 5 tahun ke depan bahwa koperasi harus berperan aktif dalam berpartisipasi mengubah ekonomi Indonesia. Frans Meroga yang juga penulis buku The Prabowo Mind mendukung prioritas program 100 hari kerja kabinet merah putih khususnya Kementerian Koperasi dalam mendorong digitalisasi koperasi. “Digitalisasi koperasi memungkinkan koperasi menjadi modern dan diakui setara dengan lembaga-lembaga lainnya yang sudah maju dan mampu merekrut kaum milenial,” ujarnya. Apalagi, kata dia, karena hal ini memang telah menjadi pemikiran pelaku koperasi dan telah dituangkan pula dalam buku The Prabowo Mind. Frans Meroga memandang pentingnya Iiterasi dan pembudayaan koperasi harus masuk pada kurikulum sekolah baik dan tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi yang diharapkan menumbuhkan minat masyarakat menjadi anggota koperasi sehingga partisipasi rakyat Indonesia menjadi anggota koperasi dapat segera meningkat. Masukan ini pun diamini oleh Budi Arie dimana harus banyak masyarakat menjadi anggota koperasi sebagaimana negara-negara maju masyarakat Eropa dimana masyarakat yang menjadi anggota koperasi sudah mencapai 20 persen. Kenyataan ini masih sangat jauh dibandingkan fakta di Indonesia yang hanya 8 %. Mendongkrak minat masyarakat menjadi anggota koperasi pun sangat erat kaitannya dengan digitalisasi koperasi karena akan meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme koperasi dalam pembangunan bangsa. Digitalisasi koperasi makin penting karena peluang emas pasar digital di Indonesia sebesar 44 milyar dolar AS, dan di tahun 2025 diprediksi sekitar 125 milyar dolar AS. Jika seluruh koperasi Ini dilakukan digitalisasi, dengan anggota yang lebih dari 25 juta, tentu akan menjadi nilai yang luar biasa, Pendekatan baru untuk koperasi dan UMKM, memanfaatkan keuntungan demografi dan teknologi digital. Demografi Indonesia menjadi modal penting peningkatan koperasi dan UMKM dapat mengubah ekonomi Indonesia. Frans Meroga meminta kepada Pemerintah agar mekanisme perijinan dalam penyelenggaraan layanan digital bagi koperasi dapat diatur melalui Kementerian Koperasi, baik Itu payment gateway, marketplace, dan layanan simpan pinjam bagi anggota. Budi Arie pun sepakat bahwa regulasi atas penyelenggaraan layanan digital bagi koperasi akan diterbitkan dari Kementerian Koperasi. Bahkan ke depan pun Kementerian sangat setuju dengan rencana terbentuknya Bank Digital yang berbasis koperasi. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menteri Budi Arie Dukung Pembentukan Bank Digital Berbasis Koperasi, https://www.tribunnews.com/bisnis/2024/10/29/menteri-budi-arie-dukung-pembentukan-bank-digital-berbasis-koperasi.Penulis: Hasanudin AcoEditor: Seno Tri Sulistiyono