Medan-RajaPewarta. Com-08 November 2025 – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari menggelar perayaan ulang tahun ke-27 KSP Nasari yang mengusung tema “Marsada Na Saroha (Bersatu Yang Sehati)” di Medan Sumatera Utara, pada Sabtu (08/11/2025). Pada perayaan kali ini juga dilakukan peluncuran produk terbaru berupa Simpanan Masa Depan yang diperuntukkan bagi pelajar dan Pinjaman Eksklusif bagi pegawai negeri sipil (PNS) menjelang pensiun. Ketua KSP Nasari, Frans Meroga Panggabean, mengatakan bahwa inovasi produk ini menjadi momentum untuk semakin memperluas pengenalan koperasi kepada masyarakat. “Pada momen 27 tahun ini kita meluncurkan Simpanan Masa Depan untuk anak-anak pelajar dan juga pinjaman eksklusif bagi para PNS menjelang pensiun. Jadi diharapkan dalam momen launching ini akan tersebar luas ke masyarakat untuk bisa ramai-ramai menjadi anggota KSP Nasari. Seperti kita tahu KSP Nasari merupakan salah satu koperasi role model di Indonesia dan terdepan dalam hal teknologi,” ujarnya kepada wartawan. Wakil Kepala Divisi Bisnis KSP Nasari, Joko Marwanto, menjelaskan bahwa Pinjaman Eksklusif memberikan manfaat besar bagi PNS. “Pinjaman Eksklusif ditujukan kepada PNS menjelang pensiun yang kita berikan plafond sampai Rp1 miliar dalam jangka waktu sampai 300 bulan. Pinjaman ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, yaitu naik haji, membuka usaha, memiliki rumah, mobil, dan multiguna lainnya,” paparnya. Sementara itu, Kepala Divisi Regional I (SUMBAGUT), Rommy Tulus Simatupang menegaskan akan memperluas penyerapan produk Simapan di sekolah. “Dari Divisi Regional Sumatera Bagian Utara, kami akan terus meningkatkan penyerapan SIMAPAN ini dengan program kunjungan ke sekolah SD, SMP, SMA agar produk ini dapat diterima di wilayah kami,” katanya. Dalam acara yang juga dihadiri Wakil Menteri Koperasi Kementerian Koperasi Republik Indonesia (RI), Faridah Farichah M.Si. dalam sambutannya menyampaikan tema yang diangkat hari ini Adalah “Marsada Na saroha” yang berarti “Bersatu dalam kebersamaan” sangat relevan dengan semangat koperasi yaitu sebagai Gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan kebersamaan dan kekeluargaan. Pada kesempatan itu, Faridah menambahkan “disinilah semangat Marsada Na Saroha yang sesungguhnya, Bersatu untuk membangun kekuatan ekonomi bangsa dari akar rumput. Ketika koperasi kota dan desa terhubung, Ketika anggota saling menopang, maka kita sedang mewujudkan cita-cita ekonomi gotong royong”. Ia menegaskan “bahwa peringatan hari ulang tahun ke-27 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari harus menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara gerakan koperasi dan pemerintah untuk mewujudkan koperasi sebagai soko guru ekonomi nasional”. “Kita patut mengapresiasi bagaimana KSP Nasari beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui digitalisasi dan layanan berbasis teknologi. Langkah ini sangat penting agar koperasi tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini,” kata Farida “Semoga perayaan ini menjadi momentum untuk memotivasi seluruh anggota KSP Nasari agar terus berkarya, berinovasi dan memberikan manfaat yang lebih luas kepada Masyarakat. Molo Ngamarsad Na Saroha Manang aha pe boi do bolusantara (jika kita sudah Bersatu dan sehati, apapun bisa kita atasi)”, ungkap Faridah. Selain itu faridah mengucapakan “selamat ulang tahun ke-27 KSP Nasari, teruslah bertumbuh menjadi aspirasi dan penggerak ekonomi kerakyatan di Indonesia. Semoga KSP Nasari semakin Berjaya”, pungkas nya. *ULANG TAHUN KE-27 MENJADI TONGGAK BARU PERJALANAN KSP NASARI* Frans Meroga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dari tingkat Gubernur, Walikota dan para Kepala Dinas yang juga besar dukungannya dalam memajukan KSP Nasari. Sungguh sangat terasa keberpihakan dan dukungan jajaran pemerintah daerah di provinsi Sumatera Utara ini terhadap kemajuan dan pemberdayaan Koperasi Nasional. Frans menyampaikan “KSP Nasari telah mengabdi kepada Masyarakat provinsi Sumatera Utara sejak tahun 2006 dan sepanjang lebih dari 19 tahun kiprah Nasari di Provinsi Sumatera Utara ini telah melayani sebanyak 8.001 orang anggota yang tersebar di wilayah Sumatera Utara”. “Oleh karena itu bertepatan dengan peluncuran produk SIMAPAN dan Pinjaman Eksklusif bagi pegawai negeri sipil (PNS) menjelang pensiun, kami sengaja mengundang bapak dan ibu para Kepala Sekolah dan para guru PNS guna menerima informasi tentang produk KSP Nasari sehingga kiranya dapat menikmati manfaat produk KSP Nasari dengan bergabung menjadi anggota KSP Nasari dalam pemenuhan kebutuhan sebagai perwujudan Kita Sejahtera Bersama sebagaimana motto dari KSP Nasari,” tambahnya lagi. Ia menegaskan bahwa ulang tahun ke-27 menjadi tonggak baru perjalanan KSP Nasari dalam penyempurnaan dan peningkatan pelayanan kepada anggota.“Kami komit terhadap profesionalisme pengelola dan karyawan internal, sekaligus mendukung program pemerintah dalam kemajuan ekonomi secara umum, serta ekonomi kerakyatan, koperasi, dan UMKM secara khusus,” tutup Frans.(siti haj) Sumber Artikel berjudul ” WAMENKOP : HUT KE-27, KSP NASARI GELAR ACARA MARSADA NA SAROHA DENGAN ANGGOTA “, selengkapnya dengan link: https://rajapewarta.com/wamenkop-hut-ke-27-ksp-nasari-gelar-acara-marsada-na-saroha-dengan-anggota/
KSP Nasari HUT ke-27 Fokus Inovasi dan Dukung Penuh Kopdes Merah Putih
KabarDKI.com-Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari meluncurkan produk terbaru berupa Simpanan Masa Depan (SIMAPAN) yang diperuntukkan bagi pelajar dan Pinjaman Eksklusif bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjelang pensiun. Peluncuran ini dilakukan bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-27 KSP Nasari yang mengusung tema “Nggayuh Paseduluran” di Semarang pada Sabtu (20/9/2025). Ketua KSP Nasari, Frans Meroga Panggabean, mengatakan bahwa inovasi produk ini menjadi momentum untuk semakin memperluas pengenalan koperasi kepada masyarakat. “Pada momen 27 tahun ini kita meluncurkan Simpanan Masa Depan untuk anak-anak pelajar dan juga pinjaman eksklusif bagi para PNS menjelang pensiun. Jadi diharapkan dalam momen launching ini akan tersebar luas ke masyarakat untuk bisa ramai-ramai menjadi anggota KSP Nasari. Seperti kita tahu KSP Nasari merupakan salah satu koperasi role model di Indonesia dan terdepan dalam hal teknologi,” kata Frans Meroga Panggabean kepada wartawan. Wakil Kepala Divisi Bisnis KSP Nasari, Joko Marwanto, menjelaskan bahwa Pinjaman Eksklusif memberikan manfaat besar bagi PNS. “Pinjaman Eksklusif ditujukan kepada PNS menjelang pensiun yang kita berikan platform sampai Rp1 miliar dalam jangka waktu sampai 300 bulan. Pinjaman ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, yaitu naik haji, membuka usaha, memiliki rumah, mobil, dan multiguna lainnya,” papar Joko Marwanto. Sementara itu, Kepala Divisi Regional IV (Jateng–DIY) KSP Nasari, Herbert Antonius S. Raja T, menegaskan akan memperluas penyerapan produk SIMAPAN di sekolah. “Dari Divisi Regional Jawa Tengah, kami akan terus meningkatkan penyerapan SIMAPAN ini dengan program kunjungan ke sekolah SD, SMP, SMA agar produk ini dapat diterima di wilayah kami,” jelasnya. KSP Nasari Dukung Maksimal Kopdes Merah Putih Mewakili Gubernur Jawa Tengah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Jateng, Eddy Sulistiyo Bramiyanto, dalam sambutannya menyampaikan KSP Nasari adalah wujud bahwa Koperasi dapat dikelola secara professional yang dapat menjadi role model koperasi yang modern hal itu dapat dibuktikan dengan adanya aplikasi Nasari Digital atau yang biasa dikenal dengan NADI. Pada kesempatan itu, tentang program besar Presiden RI Prabowo Subianto dalam hal berdirinya Koperasi Desa Merah Putih yang sejalan dengan penguatan peran Koperasi, maka dia menyatakan bahwa program Kopdes Merah Putih tersebut wajib berhasil. Harapannya, Koperasi Desa Merah Putih menjadi lembaga bisnis yang profesional dan akuntabel, ujarnya. “Melihat pengelolaan KSP Nasari saat ini yang dikelola dengan baik, maka ia menginstruksikan agar KSP Nasari Nasari sebagai koperasi yang harus mendampingi Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, dengan fokus pada pelatihan sumber daya manusia (SDM), penyediaan modal, sertifikasi, dan dukungan digitalisasi,” ungkap Bram. “KSP Nasari harus terus memberikan pelatihan dasar dan lanjutan bagi pengurus dan pengawas Kopdes, serta berkolaborasi dalam skema pembiayaan untuk mendukung ekosistem modal awal yang kondusif bagi Kopdes Merah Putih” pungkas Bram. Selanjutnya Frans Meroga juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah atas dukungan yang diberikan. “Kami mengucapkan terima kasih pada dukungan pemerintah terutama kepada Gubernur Jawa Tengah Bapak Ahmad Lutfi, Kepala Dinas Koperasi Provinsi Jawa Tengah Bapak Eddy S. Bramiyanto. KSP Nasari berkomitmen pada kemajuan dan keberadaan Koperasi Desa Merah Putih,” tutur Frans. “Sebagaimana kita tahu Kopdes Merah Putih adalah program unggulan Presiden Prabowo, dan kami siap mensupport pendampingan kapasitas SDM, sertifikasi kompetensi pengurus, pengelola, pengawas, serta dukungan digitalisasi. Digitalisasi ini penting sebagai support system dalam keberhasilan program Kopdes Merah Putih,” tambahnya lagi. Ia menegaskan bahwa ulang tahun ke-27 menjadi tonggak baru perjalanan KSP Nasari dalam penyempurnaan dan peningkatan pelayanan kepada anggota. “Kami komit terhadap profesionalisme pengelola dan karyawan internal, sekaligus mendukung program pemerintah dalam kemajuan ekonomi secara umum, serta ekonomi kerakyatan, koperasi,*** Sumber Artikel berjudul ” KSP Nasari HUT ke-27 Fokus Inovasi dan Dukung Penuh Kopdes Merah Putih “, selengkapnya dengan link: https://dki.pikiran-rakyat.com/news/pr-3099663479/ksp-nasari-hut-ke-27-fokus-inovasi-dan-dukung-penuh-kopdes-merah-putih?page=all
KSP Nasari-Kemenkop Gelar Training & Talent Pool, Bangun SDM Unggul untuk Koperasi Desa
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Koperasi dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari untuk memperkuat kelembagaan. KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA — Sebanyak 48 pengurus dan pengawas dari 16 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) mengikuti Training & Talent Pool di Tasneem Hotel Yogyakarta, Kamis (17/7/2025). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Koperasi dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari untuk memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia koperasi percontohan. Program itu diikuti oleh koperasi dari dua provinsi yang menjadi tulang punggung gerakan KDKMP nasional, yakni Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari total 77.990 KDKMP yang telah berbadan hukum secara nasional per 16 Juli 2025, sebanyak 8.523 koperasi berasal dari Jawa Tengah dan 438 koperasi dari DIY. Sekretaris Kementerian Koperasi RI, Ahmad Zabadi, dalam sambutannya menegaskan kegiatan ini merupakan implementasi nyata arahan Presiden Prabowo dalam mendorong koperasi desa sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. Tata kelola “Melalui pelatihan, kami ingin membentuk SDM koperasi yang memiliki kepemimpinan, kompetensi manajerial serta memahami prinsip dan tata kelola koperasi secara profesional. Ini bagian dari upaya besar Presiden dalam membangun ekonomi rakyat dari desa,” kata Zabadi. Materi pelatihan mencakup prinsip dasar perkoperasian, perizinan dan legalitas usaha koperasi, literasi keuangan, digitalisasi koperasi, pengembangan bisnis, hingga akses pembiayaan. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menyampaikan DIY telah menyelesaikan seluruh tahapan awal kelembagaan KDKMP, mulai dari musyawarah kalurahan, pendirian badan hukum, hingga pembentukan Satgas dan regulasi daerah. “PR kita sekarang adalah bagaimana koperasi-koperasi ini mampu menjalankan usaha yang benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kami mendampingi melalui strategi SiBakul yang menyasar aspek kelembagaan, SDM, dan pemetaan potensi wilayah,” jelasnya. Koperasi percontohan Dia menyebutkan, dari 438 KDKMP di DIY, terdapat empat koperasi percontohan (mock up) yang telah mengembangkan enam gerai usaha seperti simpan pinjam, apotek, klinik, gerai pangan, LPG dan storage. Sisanya masih dalam proses bertahap, menyesuaikan potensi unggulan wilayah masing-masing. “Kami sudah memulai inkubasi bisnis koperasi selama empat bulan untuk mendorong pemahaman pengurus tentang kelembagaan koperasi yang mandiri dan berorientasi kesejahteraan anggota,” ujar Siwi. Kepala KSP Nasari, Frans Meroga Panggabean, yang menjadi mitra utama Kementerian dalam pelatihan ini, menegaskan bahwa keterlibatan Nasari adalah bentuk nyata komitmen koperasi mapan untuk membina koperasi desa. “Ini adalah ikhtiar bersama untuk kemajuan bangsa melalui pemberdayaan koperasi. Nasari tidak hanya hadir untuk pelatihan, tapi juga siap mendukung dengan pendampingan, sertifikasi, hingga akses permodalan,” tegas Frans. Ekonomi lokal Menurut dia, koperasi harus dikelola secara profesional agar mampu menjadi kekuatan ekonomi lokal.“Mari kita junjung tinggi prinsip dan jati diri koperasi. Dengan profesionalisme dan tata kelola yang baik, koperasi desa bisa menjadi lokomotif pembangunan ekonomi rakyat,” tandasnya. Kegiatan ini dijadwalkan menjadi agenda rutin tahunan yang akan digelar di berbagai daerah sebagai strategi memperluas jangkauan penguatan koperasi desa di seluruh Indonesia. (*)
KSP Nasari Muncul Sebagai Pelopor Koperasi Digital Indonesia Dalam 100 Koperasi Besar Indonesia
Bali, – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari menorehkan prestasi membanggakan dengan kembali masuk dalam jajaran 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2025 yang digagas oleh Peluang Media Group, dalam acara peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia 2025 yang digelar di The Trans Resort Bali, Seminyak – Kerobokan, Bali, Kamis (19/6/2025).
Koperasi Desa Merah Putih Bangkitnya Ekonomi Kerakyatan Perlukah Digitalisasi?
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2025 (Inpres Nomor 9 Tahun 2025) menjadi tonggak penting dalam penguatan ekonomi desa. Pemerintah melalui Kementerian Koperasi meluncurkan Gerakan Koperasi Desa / Kelurahan Merah Putih sebagai implementasi nyata atas Inpres Nomor 9 Tahun 2025 tersebut, dengan target pembentukan 80.000 Koperasi Desa / Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia. Dalam episode khusus Oversharing kali ini, NADI (Nasari Digital) berdialog bersama Kementerian Koperasi Republik Indonesia melalui Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Kementerian Koperasi Republik Indonesia Bapak Henra Saragih, untuk membahas peran koperasi digital dalam menjawab amanat Inpres Nomor 9 Tahun 2025 tersebut. Dialog ini fokus membedah strategi dan inisiatif pemerintah, tantangan implementasi atas pembentukan Koperasi Desa / Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia, serta kontribusi nyata koperasi digital dalam mendukung digitalisasi Koperasi Desa / Kelurahan Merah Putih sebagai bagian dari transformasi dan percepatan mewujudkan ekonomi kerakyatan. Tonton selengkapnya untuk memahami bagaimana sinergi antara kebijakan nasional dan inisiatif koperasi digital dapat mempercepat pemerataan ekonomi dari desa untuk Indonesia.
Menkop Ajak Gerakan Koperasi Dampingi Kopdes Merah Putih di RAT KSP Nasari
Dorong Penguatan Kopdes Merah Putih, Menteri Koperasi Bahas Inovasi Digital Bersama KSP Nasari
Forkopi Audiensi dengan Fraksi Gerindra, Dorong Penguatan Koperasi lewat RUU Perkoperasian
Forkopi Audiensi dengan Fraksi Gerindra, Dorong Penguatan Koperasi lewat RUU Perkoperasian JAKARTA – Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) audiensi dengan Fraksi Partai Gerindra DPR di Ruang Rapat Fraksi Gerindra, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025). Dalam pertemuan itu, Forkopi mendorong penguatan koperasi melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perkoperasian. Rombongan Forkopi diterima langsung oleh Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Bob Hasan didampingi jajaran Fraksi Gerindra, antara lain Andre Rosiade (Wakil Ketua Fraksi), Bambang Haryadi (Sekretaris Fraksi), Kawendra Lukistian (Wakil Sekretaris Fraksi), serta anggota Komisi VI DPR Mulan Jameela dan Khilmi. Dalam pertemuan ini, Forkopi menyampaikan berbagai masukan terkait RUU Perkoperasian. Salah satu poin utama yang disoroti adalah perlunya regulasi yang lebih kuat guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi. Perwakilan Forkopi yang juga Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) Frans Meroga Panggabean menekankan bahwa kepastian hukum yang jelas sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap koperasi. Ia juga menyoroti pentingnya digitalisasi koperasi agar tidak terbentur regulasi perbankan. “Jika diperlukan, kami siap dengan koperasi berbasis teknologi yang canggih, SDM dan infrastruktur pun sudah tersedia. Namun, untuk bisa diluncurkan, tetap dibutuhkan landasan hukum yang kuat,” kata Frans. Forkopi berkomitmen untuk terus mengawal RUU Perkoperasian agar berpihak kepada gerakan koperasi serta sejalan dengan visi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang menaruh perhatian besar terhadap pertumbuhan koperasi di Indonesia. Dalam kesempatan ini, Frans mengatakan bahwa Forkopi mengajukan sejumlah poin penting yang perlu dimasukkan dalam perubahan UU Perkoperasian, di antaranya, terkait Definisi Koperasi yang lebih kuat. “Koperasi harus diakui sebagai badan hukum yang sah untuk menjalankan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong-royong,” ujarnya. Selanjutnya, Forkopi mengusulkan agar perluasan Usaha Simpan Pinjam. “Forkopi mengusulkan agar koperasi pelajar dan mahasiswa dapat melayani calon anggota sebagai bagian dari proses pendidikan sebelum dikukuhkan sebagai anggota tetap,” jelasnya. Selain itu, Forkopi tetap menegaskan bahwa Koperasi berasaskan kekeluargaan dan gotong royong. “Koperasi harus tetap berakar pada budaya ekonomi masyarakat Indonesia, bukan sekadar entitas ekonomi semata,” ucapnya. Frans juga menjelaskan bahwa pihaknya mengusulkan agar ada pendidikan koperasi dari SD hingga Perguruan Tinggi. “Forkopi mengusulkan agar pembelajaran koperasi masuk dalam kurikulum nasional untuk mengubah stigma negatif terhadap koperasi,” katanya. Forkopi juga mengusulkan agar kepengurusan koperasi tidak dibatasi periodesasinya. Sebab, koperasi berbeda dengan jabatan politik. “Kepengurusan koperasi sebaiknya ditentukan berdasarkan kepercayaan anggota tanpa batasan periode,” imbuhnya. Forkopi mengharapkan agar hak milik atas tanah bagi Koperasidan tidak hanya terbatas pada koperasi pertanian. “Kami juga mengusulkan agar ada digitalisasi koperasi dengan Sistem Teknologi Informasi Koperasi (STIK).Penerapan teknologi dalam koperasi diperlukan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi operasional,” tegasnya. Selain itu, Forkopi juga menekankan pentingnya koperasi syariah tidak dikategorikan sebagai lembaga gadai. “Dan yang paling penting sanksi pidana bagi pengurus koperasi agar lebih proporsional, sehingga tidak terjadi kriminalisasi terhadap pengurus koperasi akibat kesalahan administratif,” ungkapnya. Sementara itu, Fraksi Partai Gerindra menyambut baik usulan Forkopi dan berkomitmen untuk membahasnya lebih lanjut di DPR. Sekretaris Fraksi Gerindra Bambang Haryadi, menegaskan bahwa Fraksi Gerindra memiliki visi yang sejalan dengan Forkopi dalam memperkuat koperasi melalui regulasi. “Hambatan dalam sektor koperasi, baik di bidang kesehatan, keuangan, maupun lainnya, harus disinkronkan agar koperasi dapat tumbuh pesat dan mendapatkan kepercayaan masyarakat,” ujar Bambang, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Sementara itu, Ketua Baleg DPR Bob Hasan, menegaskan bahwa koperasi harus memainkan peran lebih besar dalam perekonomian nasional. “Pemerintah membutuhkan koperasi, misalnya dalam distribusi pupuk, bibit, hingga akses pembiayaan pendidikan. Regulasi yang ada harus mendukung koperasi agar dapat berkontribusi lebih besar bagi kesejahteraan rakyat,” ungkapnya. Anggota DPR Komisi VI Mulan Jameela, juga menyatakan dukungannya terhadap penguatan koperasi melalui RUU Perkoperasian. “Di dapil saya, banyak keluhan masyarakat terkait koperasi. Kepercayaan publik terhadap koperasi masih rendah, tetapi di sisi lain, masyarakat tetap membutuhkannya. Oleh karena itu, koperasi perlu diperkuat,” jelasnya. Anggota DPR Fraksi Gerindra Khilmi menyoroti pentingnya sinergi antara koperasi dan pemerintah, khususnya melalui Kementerian Koperasi. Sementara itu, Kawendra Lukistian menekankan perlunya koperasi beradaptasi dengan teknologi untuk tetap relevan di era modern.”Koperasi harus come up, bertransformasi, tap in teknologi. Sehingga bisa jadi tonggak kemakmuran dan keadilan, soko guru perekonomian,” kata Kawendra. Forkopi dan Fraksi Gerindra sepakat untuk terus berkoordinasi dalam mengawal revisi UU Perkoperasian. Diharapkan, regulasi yang dihasilkan dapat memperkuat peran koperasi sebagai pilar ekonomi nasional yang mampu menghadapi tantangan global. Hadir dalam audiensi mewakili Forkopi, antara lain Aslichan Burhan – Pinbuk, Andi Amri – Bhakti Huria Makassar, Iwan Setiawan – Microfin, Alwin Fajrie – Ikosindo, Ali Shodikin – FKB Indonesia, Roza Indra – Credit Union Indonesia. Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 27 Februari 2025 – 22:03 WIB oleh Rico Afrido Simanjuntak dengan judul “Forkopi Audiensi dengan Fraksi Gerindra, Dorong Penguatan Koperasi lewat RUU Perkoperasian | Halaman Lengkap”. Untuk selengkapnya kunjungi:https://nasional.sindonews.com/read/1535849/12/forkopi-audiensi-dengan-fraksi-gerindra-dorong-penguatan-koperasi-lewat-ruu-perkoperasian-1740668558?showpage=all
Ingin beli rumah impian? KSP Nasari punya solusi andalan!
Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh KSP Nasari Nasional (@kspnasarinasional)
Usia dan waktu adalah hal yang tidak bisa diulang ataupun digantikan dengan uang, tetapi masa depan masih bisa direncanakan untuk kehidupan yang lebih tenang
Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh KSP Nasari Nasional (@kspnasarinasional)