Bertepatan ulang tahunnya ke-22, Koperasi Simpan Pinjam.(KSP) Nasari meluncurkan aplikasi koperasi digital pertama di Indonesia yang diberi nama Nasari Digital (Nadi) yang diperuntukkan bagi anggota KSP Nasari dan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Nasari Syariah.
Kementerian Koperasi dan UKM menyambut positif hadirnya aplikasi koperasi digital pertama di Indonesia tersebut. “Nadi sesuai dengan keinginan pemerintah untuk mendorong transformasi digitalisasi koperasi,” kata Deputi Kelembagaan KemenkopUKM, Rulli Nuryanto, dalam acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) bersama tahun buku 2019, KSP Nasari dan KSPPS Nasari Syariah dan soft launching koperasi Nasari Digital, di Gedung Smesco Jakarta, Senin (31/8/2020).

Ketua KSP Nasari, Sahala Panggabean menjelaskan, Nasari Digital (Nadi) sangat mudah digunakan oleh anggota KSP Nasari dan KSPPS Nasari Syariah. “Dalam aplikasi itu, memuat fitur-fitur seperti simpanan, pinjaman, e-payment, dan rapat tahunan anggota secara live. Bahkan kedepan akan dikembangkan untuk e-commerce,” ujar Sahala Panggabean.
Dia menambahkan, Nadi adalah aplikasi koperasi digital pertama di Indonesia. Ada fitur simpanan, pinjaman, e-payment, RAT live. “Dirilisnya aplikasi ini sekaligus merubah image koperasi yang berkembang selama ini, yaitu jadul dan tidak update,” tambahnya.
Rulli menambahkan, pemanfaatan teknologi kian nyata bila kita bicara revolusi industri 4.0 dan menuju 5.0, pun di masa pandemi Covid-19 ini. “Apa yang dilakukan oleh KSP Nasari hari ini sudah sejalan dengan keinginan tersebut,” tegasnya seraya mengatakan tujuan utama aplikasi Nadi adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi anggota koperasi simpan pinjam Nasari.
Untuk memperluas akses pasar, KemenkopUKM mengharapkan koperasi-koperasi lain untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang makin pesat melalui pemanfaatan teknologi informasi. Hal tersebut agar koperasi bisa bersaing dengan pelaku usaha lain.

“Kita dorong koperasi koperasi lain untuk memanfaatkan teknologi informasi, bisa beradaptasi dengan teknologi informasi yang berkembang pesat. Tujuannya koperasi bisa bersaing dengan pelaku usaha lain. Bukan hanya koperasi simpan pinjam. Tapi juga sektor riil teknologi informasi salah satu yang bisa jadi kunci untuk cepat kuat dan bisa bersaing dgn pelaku usaha lain,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Sahala Panggabean juga berharap agar koperasi diberi kesempatan untuk menyalurkan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN). Menurutnya, saat ini jumlah koperasi mencapai 123 ribu dengan 23 juta anggota, sehingga dapat mempercepat penyerapan PEN.
“Gerakan koperasi dapat diberi kesempatan berkiprah dalam penyaluran dana-dana tersebut. Mengingat jumlah koperasi saat ini yang berjumlah 123 ribuan dengan anggota sebanyak 23 juta orang yang tersebar di seluruh pelosok negeri, sangat berpotensi untuk ditingkatkan partisipasinya dalam mempercepat proses penyaluran dana-dana PEN,” pungkasnya.
One Response
bagaimana jika ingin menjadi anggota koperasi NASARI