Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Koperasi dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari untuk memperkuat kelembagaan.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA — Sebanyak 48 pengurus dan pengawas dari 16 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) mengikuti Training & Talent Pool di Tasneem Hotel Yogyakarta, Kamis (17/7/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Koperasi dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari untuk memperkuat kelembagaan dan sumber daya manusia koperasi percontohan.
Program itu diikuti oleh koperasi dari dua provinsi yang menjadi tulang punggung gerakan KDKMP nasional, yakni Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari total 77.990 KDKMP yang telah berbadan hukum secara nasional per 16 Juli 2025, sebanyak 8.523 koperasi berasal dari Jawa Tengah dan 438 koperasi dari DIY.
Sekretaris Kementerian Koperasi RI, Ahmad Zabadi, dalam sambutannya menegaskan kegiatan ini merupakan implementasi nyata arahan Presiden Prabowo dalam mendorong koperasi desa sebagai penggerak ekonomi kerakyatan.
Tata kelola
“Melalui pelatihan, kami ingin membentuk SDM koperasi yang memiliki kepemimpinan, kompetensi manajerial serta memahami prinsip dan tata kelola koperasi secara profesional. Ini bagian dari upaya besar Presiden dalam membangun ekonomi rakyat dari desa,” kata Zabadi.
Materi pelatihan mencakup prinsip dasar perkoperasian, perizinan dan legalitas usaha koperasi, literasi keuangan, digitalisasi koperasi, pengembangan bisnis, hingga akses pembiayaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menyampaikan DIY telah menyelesaikan seluruh tahapan awal kelembagaan KDKMP, mulai dari musyawarah kalurahan, pendirian badan hukum, hingga pembentukan Satgas dan regulasi daerah.
“PR kita sekarang adalah bagaimana koperasi-koperasi ini mampu menjalankan usaha yang benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kami mendampingi melalui strategi SiBakul yang menyasar aspek kelembagaan, SDM, dan pemetaan potensi wilayah,” jelasnya.
Koperasi percontohan
Dia menyebutkan, dari 438 KDKMP di DIY, terdapat empat koperasi percontohan (mock up) yang telah mengembangkan enam gerai usaha seperti simpan pinjam, apotek, klinik, gerai pangan, LPG dan storage. Sisanya masih dalam proses bertahap, menyesuaikan potensi unggulan wilayah masing-masing.
“Kami sudah memulai inkubasi bisnis koperasi selama empat bulan untuk mendorong pemahaman pengurus tentang kelembagaan koperasi yang mandiri dan berorientasi kesejahteraan anggota,” ujar Siwi.
Kepala KSP Nasari, Frans Meroga Panggabean, yang menjadi mitra utama Kementerian dalam pelatihan ini, menegaskan bahwa keterlibatan Nasari adalah bentuk nyata komitmen koperasi mapan untuk membina koperasi desa.
“Ini adalah ikhtiar bersama untuk kemajuan bangsa melalui pemberdayaan koperasi. Nasari tidak hanya hadir untuk pelatihan, tapi juga siap mendukung dengan pendampingan, sertifikasi, hingga akses permodalan,” tegas Frans.
Ekonomi lokal
Menurut dia, koperasi harus dikelola secara profesional agar mampu menjadi kekuatan ekonomi lokal.
“Mari kita junjung tinggi prinsip dan jati diri koperasi. Dengan profesionalisme dan tata kelola yang baik, koperasi desa bisa menjadi lokomotif pembangunan ekonomi rakyat,” tandasnya.
Kegiatan ini dijadwalkan menjadi agenda rutin tahunan yang akan digelar di berbagai daerah sebagai strategi memperluas jangkauan penguatan koperasi desa di seluruh Indonesia. (*)